TEMPO.CO, Jakarta- Chief Executive Officer Lazada Group Chun Li mengatakan volume pesanan di Asia Tenggara tumbuh 100 persen year on year per 31 Juli 2020. Begitu pula di Indonesia.
"Di Lazada Indonesia, kami mencatat lebih dari 100 persen pertumbuhan year on year untuk pesanan rata-rata harian pada 30 Juni 2020," kata dia dalam wawancara tertulis kepada Tempo, Selasa, 10 November 2020. Namun, Chun Li tidak menjelaskan nilai volume pesanan tersebut.
Menurut dia, saat ini Lazada melayani total lebih dari 80 juta konsumen di enam negara. Dia mengatakan Lazada akan meningkatkan inovasi digital dan pengembangan komersial Lazada. Hal itu dilakukan untuk memberdayakan para penjual dan konsumen.
Pada masa mendatang, kata Chun Li, Lazada akan terus menerapkan strategi keterlibatan konsumen yang inovatif, yang didukung teknologi dari ekonomi digital Alibaba. "Di mana pada akhirnya kami akan dapat mencapai tujuan kami untuk menjadi platform e-commerce terdepan di Asia Tenggara," kata dia.
Chun Li mengatakan fokus Lazada saat ini adalah membangun bisnis yang sehat dan berkelanjutan untuk jangka panjang melalui investasi pada infrastruktur dan kapabilitas teknologi dan logistik. Fokus tersebut diharapkan mewujudkan misi di Indonesia untuk mempercepat kemajuan ekonomi digital Indonesia.
Menurut dia, e-commerce memiliki sedikitnya empat tantangan di masa mendatang. Sebab, setiap bisnis dan individu perlu beradaptasi untuk bisa bertahan di tengah dunia yang berkembang pesat.